Aliran Filsafat Pendidikan Behaviorisne

Menurut Anda, apakah aliran filsafat pendidikan ini sejalan dengan implementasi Kurikulum 2013 revisi? Ataukah mungkin sangat bertolak belakang dengan filosofi Kurikulum 2013 revisi? Utarakan pendapat Anda pada kolom komentar berikut.

3 thoughts on “Aliran Filsafat Pendidikan Behaviorisne

  1. assalamu’alaikum wr…wb
    Menurut saya aliran ini untuk beberapa hal tidak sejalan dengan implementasi kurikulum 2013 revisi hal ini dikarenakan aliran ini menunjukan guru yang bersifat otoriter artinya ketika seorang pendidik/guru bersifat otoriter maka ia akan :
    1. merasa paling benar dan selalu benar
    2. timbulnya rasa kurang percaya terhadap kemampuan sisiwa
    3. tidak menerima pendapat atau inisiatif siswa
    4. hanya berorientasi pada tugas semata
    hal-hal yang dipaparkan diatas seharusnya lebih diperhatikan dan diperbaiki dalam proses pembelajaran sebab hal itu sangat penting bagi perkembangan pendidikan anak jika hal-hal tersebut tidak diperhatikan dengan baik maka akan berpengaruh bagi peserta didik.pengaruhnya adalah akan menghasilkan peserta didik yang pasif, tidak kritis, tidak berani dan kurang mandiri serta memungkinkan menghasilkan peserta didik yang hanya patuh sesaat/semu saja artinya ketika disekitaran guru saja siswa itu menunjukan sikap baik/patuhnya tetapi tidak bersifat konsisten/seterusnya. pendidik seharusnya menciptakan suasan lebih demokratis dalam proses belajar mengajar maupun lainnya. selain itu guru/pendidik seharusnya menerapkan proses belajar/komunikasi dua arah agar dapat menciptakan suasana kelas yang aktif baik guru maupun siswa. ketika suasana kelas sudah aktif maka siswa yang aktif di kelas maupun tidak aktif makin bersemangat dalam menuntut ilmu baik di sekolah maupun dirumah artinya secara tidak langsung akan memotivasi siswa lain agar lebih aktif lagi.
    terima kasih.

  2. menurut saya aliran ini tidak sejalan dengan implementasi kurikulum 2013 revisi. karena pada aliran behaviorisme ini menjadikan anak malah semakin pasif dan tidak berkembang, kurangnya rasa percaya diri. guru di sini bersifat otoriter maksudnya guru bersifat sewenang-wenangnya terhadap muridnya, sbaiknya dalam pembelajaran guru menerapkan suasana yang lebih santai tidak selalu otoriter. dan sharusnya guru atau pendidik menciptakan suasana kelas yang aktif seperti menerapkan proses belajar atau komunikasi dua arah.jadi kesimpulannya aliran ini tidak sejalan dengan implementasi kurikulum 2013 revisi.

  3. menurut saya, aliran Behaviorisme ini bertolak belakang dengan filosofi Kurikulum 2013 revisi. karena, dalam pernyataan siswa dipandang pasif dan perlu motivasi guru. hal ini lebih sejalan dengan kurukulum yang sebelumnya yaitu 2006 (KTSP) dimana guru lebih dominan atas siswanya. siswa terbiasa diperintah terlebih dahulu sebelum mengerjakan. sedangkan dalam kurikulum 2013 siswalah yang lebih aktif dari pada gurunya. demikian dengan pernyataan siswa sebagai sentral, guru bersikap otoriter, dan komunikasi berlangsung satu arah. terlihat jelas bahwa yang aktif adalah gurunya. semua materi didapat dari apa yang guru sampaikan. tidak membuat siswa untuk mencari sendiri ataupun berpendapat. guru disini terlihat yang paling benar. padahal tidak selalu semua materi didapat hanya dari guru saja, melalinkan dari interaksi sosial pun bisa didapatkan.

Leave a comment